Penjual dadakan dan pergi ke rumah siswa
Di hari Rabu seminggu yang lalu tiada terasa saya sudah menjalani kehidupan dengan berpuasa selama hampir dua minggu lamanya. Aktivitas sehari-hari saya tetap seperti biasanya yaitu pergi ke sekolah dan melaksanakan tugas seperti biasanya. Kehidupan ini harus disyukuri walau kita hidup secara sederhana namun nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT adalah harta dan anugerah terbesar dalam hidup kita.
Pada hari itu disaat hati menjelang siang kami para keluarga besar SMA negeri 6 Lhokseumawe yang pada saat itu sedang menikmati waktu istirahat kami dan kebetulan saya berada di ruang tata usaha dan tiba-tiba kamu kedatangan seorang pedagang barang keliling yang merupakan seorang wanita yang sangat gigih mencari rejeki untuk keluarganya.
Wanita tersebut sudah menjadi penjual langganan yang datang ke tempat kami secara berkala sehingga kami sudah sangat mengenalnya dan mengetahui tingkat kekuatan barang jenis dagangannya. Barang barang yang dia bawa adalah barang -barang dari Malaysia dengan harga jual yang ditawarkan sekitar dua ratus ribuan.
Begitu datang ke sekolah penjual ini langsung mengeluarkan barang-barang dagangannya dari tas besarnya. Segera tangannya yang sangat cekatan membuka tas besar lalu meletakkan barang dagangannya yang berupa sepatu dan sandal di atas ranjang besi yang kebetulan berada di ruangan tata usaha . Ranjang besi tersebut baru saja dibeli oleh kepala sekolah kami untuk mengisi ruang UKS di sekolah kami.
Sontak semua orang yang berada di ruangan tersebut mengerubungi barang -barang yang sedang dipajang tersebut. Terlihat banyak sepatu dan sandal wanita tersedia di sana dengan berbagai macan ukuran dan sesuai dengan model terkini. Sang penjual mengatakan bahwa sepatu dan sendal yang dibawanya merupakan merk terkenal di negeri Jiran Malaysia yaitu merek " Vinci ". Namun ysngmenurut saya sepatu dan sendal itu merupakan barang asli branded mengingat harganya yang terlalu murah dibandingkan harga untuk barang aslinya.
Seperti biasanya para guru wanita sangat suka melihat - lihat barang jualan tersebut. Apalagi barang-barang yang dijual adalah barang fashion untuk wanita seperti sepatu, tas , dompet dan jilbab asal Malaysia. Barang jualan yang ditawarkan bisa dibeli secara cash atau bisa juga dengan cara kredit atau cicilan.
Namun saya tidak atau kelanjutan dari penjualan tersebut apakah ada guru yang membeli atau tidak dikarenakan saya harus memasuki ruangan kelas kembali untuk mengajar Saya sendiri tidak membeli dikarenakan saya masih memiliki sepatu atau tas yang masih layak pakai sehari-hari.
Inilah suasana siswa di dalam kelas ketika saya melaksanakan pembelajaran bagi siswa di dalam kelas. Para siswa tetap hadir ke sekolah walau dalam keadaan berpuasa. Namun saya melihat mereka tidak terlalu ceria apalagi ketika waktu sudah menunjukkan agak kesiangan.
Sementara itu pada hari Rabu tersebut saat jam sekolah usai saya tidak langsung pulang ke rumah dikarenakan saya harus melakukan home visit atau kunjungi ke rumah siswa yang bermasalah. Kebetulan siswa tersebut merupakan salah seorang siswa yang tidak pernah hadir saat pembelajaran di bulan Ramadhan berlangsung.
Dengan ditemani oleh seorang teman saya, saya segera menyamperin rumah siswa tersebut. Ketika saya tiba di rumah yang dituju ternyata siswa tersebut masih tertidur di dalam kamarnya sementara seluruh anggota lainnya sedang tidur-tiduran si ruang tamu.
Saya segera meminta kepada orang tua siswa untuk membangunkan siswa untuk memberikan nasehat dan motivasi kepada siswa. Kepada orang tuanya saya juga memberikan nasehat tentang pentingnya pendidikan bagi anak dikarenakan orang tuanya bersikap cuek terhadap anaknya. Sekian.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.