Momen tak Terlupakan Pengawasan tanpa Kompromi |
Keluarga besar Bawaslu Kota Lhokseumawe bersama panitia adhoc.
Setiap gelaran hajatan demokrasi seperti pemilihan umum tentu ditemukan berbagai kejadian unik dan menarik. Di media sosial dapat kita saksikan berseliwerannya anekdot-anekdot terkait pemilu yang juga dengan mudahnya dapat kita saksikan di dunia nyata atau bahkan di depan mata secara langsung. Pemilu selalu menjadi momen yang penuh warna. Dari kampanye meriah hingga debat sengit, semuanya menjadi bagian dari pesta demokrasi yang dinanti-nantikan.
Namun, di balik semua keseriusan itu, ada banyak cerita lucu dan menggelitik sering kali terjadi. Cerita-cerita ini tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga menyimpan makna mendalam tentang kondisi politik dan sosial masyarakat.
Pemilu 2024 di Kota Lhokseumawe juga tidak luput dari cerita-cerita ringan dan unik itu. Berikut rangkuman beberapa kejadian unik selama gelaran pemilu di Kota Lhokseumawe.
Dari sekian banyak kisah, cerita suka dan duka serta pengalaman pribadi yang dialami pengawas pemilu adhoc, beberapa di antaranya dipaparkan di bawah ini.
Pengawasan ala TNI/Polri
Ketua Panwaslu Kecamatan Blang Mangat, Sayed Masykur, sedang mengawasi tahapan verifikasi faktual keanggotaan partai politik di Gampong Kuala Kecamatan Blang Mangat ketika tiba-tiba seorang ketua DPD partai politik Kota Lhokseumawe dengan nada suara yang tinggi mengajukan protes terhadap kinerja Panwaslu Kecamatan yang dianggap terlaku kaku dan ketat dalam melakukan pengawasan.
Bahkan ia menyindir pengawasan yang dilakukan layaknya TNI/Polri. Pengurus partai itu beranggapan proses penandatangan berita acara dapat diwakili oleh anggota partai yang hadir. Namun hal tersebut dicegah oleh pengawas dengan menegaskan bahwa tanda tangan tidak dapat diwakili dan tidak dibenarkan secara aturan. Penjelasan itulah yang memuat pengurus partai politik menuduh pengawasan dilakukan seperti TNI/Polri. Meskipun mendapat respon kurang baik, pengawas tetap memberikan penjelasan verifikasi harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada.
Lain lagi yang dihadapi Hamdani. Ketika sedang berlangsung pemungutan suara di TPS Gampong Jeuleukat Kecamatan Blang Mangat, ia bertugas mengawasi proses pemungutan dan penghitungan suara mendapati gelagat adanya oknum masyarakat yang memaksakan diri untuk mendampingi pemilih rentan dalam melakukan pencoblosan di bilik suara. Gelagat aneh tersebut kemudian dikoordinasikan dengan KPPS agar upaya tersebut tidak dilakukan atau dapat dicegah, meski Hamdani menyadari aksinya mungkin akan menjadi perhatian oknum tersebut dan merasa sedikit tertekan.
Hamdani tetap konsisten menjalankan tugasnya dengan memastikan pemilih menggunakan hak pilihnya secara langsung, bebas dan rahasia serta tanpa intervensi dari pihak manapun. Meski sempat cemas dengan reaksi yang mungkin ditunjukkan pemilih tersebut, Hamdani bisa mencegah terjadinya intervensi terhadap pemilih rentan. Ia menganggap aturan tetap harus ditegakkan. Terkadang, kekhawatiran tentang reaksi pelaku pelanggaran tidak terbukti.[]
Un gusto saludarte amigo, estos recuerdos deben tener un gran significado para ti, son parte de esos momentos del pasado que marcan un antes y despues de nuestra forma de ver el mundo, encantado de leerte.
Gracias por tu comentario, amigo. Esto significa mucho para mí y añade entusiasmo a la hora de hacer publicaciones. Saludos desde Indonesia.