Kisah pilu seorang sahabat hati

Kecaman dari sebuah ketukan hati mengejutkan pintu palungnya.
Ada ketetapan yang bahkan tak bisa kalah oleh seribu cinta yang ada. Iya, ini tentang memilih seseorang dengan Tuhan. Dan itu perih.

Tentang cinta merupakan sebuah hal yang rumit namun kerap dirasakan oleh seluruh yang hidup. Aku menyuruhnya untuk berlari menuju cahaya itu, agar semua dapat terlupakan. Benar, ada yang tak mampu, tapi yakinlah semua menjadi selesai, selesai dalam genggaman Tuhan.

Kehadiran itu akhirnya akan tersimpan pada sebuah memori. Memori yang entah indah ataupun resah. Hanya saja, jangan pernah ada yang meminta kembali sebelum Tuhan mengirim surat pada hati untuk bertemu.

Sekarang, kita hanya akan terbang bersama dalam drama panjang ini. Melangkah tanpa berpijak pada kemauan akal manusia. Lalu hidup, bernafaslah dan semua akan indah.

Yakinlah.
Yakin pada cerita setiap dari kita yang telah diindahkan olehNya. Tidur panjanglah dalam pelukan Tuhan, agar kau tenang dan melupakan seorang dia.
Tapi, jangan lupa selipkan sebuah doa indah untuk dirimu sendiri. Aku yakin Tuhan memahami.

Memang benar, terkadang memori itu kerap terulang saat beberapa keadaan kosong datang, apalagi saat pandangan gelap didepan lautan lepas itu hadir. Rasanya angin membuat sesak di dada tak pernah hilang.

Tapi dia tidak pernah tau. Dia tidak paham bahwa cintamu itu setenang jalanan yang Tuhan beri. Namun mari yakinlah Tuhan itu maha memahami. Tuhan maha menenangkan. Dia maha lembut. Dia yang akan mengubah dan memahami para qalbu yang sakit karena keinginan yang tak terwujud.

Dan pada akhirnya cinta ini mewujud basi saat ada Tuhan yang memenangkan jiwa. Menunggu saja pada sebuah penantian dari waktu yang akan menjawab sebuah lara yang hari ini hadir. Karena yakinlah, menuju baik itu juga akan memberi akhir yang baik.