Menyelam di Pulau Rubiah Sabang sambil bermain dengan ikan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai sahabat steemiant dimanapun kalian berada bertemu lagi dengan saya @sriiza. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya menuju Pulau Sabang.
Sore hari setelah shalat Ashar saya bersiap-siap berangkat menuju Pulau Sabang. Saya sudah membereskan semua barang yang akan saya bawa. Saya pun menaiki becak untuk sampai di masjid Cunda, karena tidak rombongan menunggu saya di sana.
Sampai di masjid Cunda rupanya teman-teman udah menunggu saya. tapi mobil yang akan kami tumpangi belum ada. Saya senang kami mobil yang saya tumpangi belum datang kalau ada jadi gak enak saya. Masak saya harus ditungguin.
Tidak berselang lama dari saya sampai mobil ibu kepala sekolah kami sampai. Kamipun langsung mendekati mobil itu untuk menaiki semua barang kedalam bagasi mobil. Kamipun di kursi paling belakang bertiga. Perjalanan kami tidak di buru-buru alias santai saja di jalanan. sampai di Bireuen kami shalat magrib terlebih dahulu. Itupun santai shalatnya. Sampai di Ule Glee kami makan malam. Dan di situ sekitar dua jam an kami makan. Baru sesudah selesai makan kami melanjutkan perjalanan. Sampai di masjid saree kami berhenti cukup lama karena ada sedikit insiden mobil kawan kami keluar asap. Jadi mobilnya harus di dinginkan terlebih dahulu. Sekitar 3 jam kami di masjid saree sampai kawan kami ketiduran di teras samping masjid.
Kapal penyeberang dari Banda Aceh menuju Sabang
Alhamdulillah akhirnya kami bisa jalan lagi. Setelah mobilnya dingin. Shubuh kami shalat di musalla di pelabuhan ulee lhee. Barulah kami menaiki kapal Roro untuk melakukan penyeberangan ke Sabang. Kami mulai memasuki kapal lewat bagasi kapal. Barulah para penumpang duduk ada di lantai dua.
Setelah melakukan sesi photo barulah kami menaiki lantai dua untuk mencari tempat duduk. Rupanya orang tidak ada yang duduk kami melihat orang naik kelantai tiga. Kamipun penasaran kenapa orang ramai-ramai naik ke lantai 3.rupanya di lantai 3 kita bisa melihat laut.
Kapal pun sudah sampai di balohan kamipun segera turun, kami menyewa mobil Innova selama berada di Sabang. Sampai di kota Sabang kami melihat dan berkeliling kota Sabang terlebih dahulu. Dan menikmati makan dengan suasana di dekat laut sabang.
Kamipun menuju ke pulau Rubiah. Tapi kami harus menyebrang laut menggunakan perahu. Sekali penyebarangan satu perahu sebesar 350.000 rupiah atau 133 steem. Satu perahu itu muat 10 orang. Per orang IDR 35.000 atau 13 steem. Lumayan murah kan belum sewa baju dan alat nyelam.
Menyeberang ke Pulau Rubiah
Rompi nyelam dan alat nyelam kami harus menyewa dengan harga IDR 50.000 atau 19 steem saja. Setelah kami semua menggunakan baju rompi barulah kami menaiki kedalam perahu untuk menyeberang ke Pulau Rubiah. Sungguh luar biasa perjalanan kami menyeberang Pulau Rubiah, seru dan asyik. kami juga di pandu oleh orang yang udah handal dalam mengajari pendatang yang ingin menyelam di Pulau Rubiah.
Kami langsung menuju tempat penyeberangan. Kami dengan penuh semangat ingin menikmati alam bawah laut Pulau Rubiah, dengan kaca mata nyelam yang udah bertengger di mata dan silang menghirup oksigen yang digigit ke mulut. Pertama saya janggal dengan silang oksigen. Karena belum pandai mengatur napas. Tapi lama kelamaan saya sudah pandai mengatur dan mengeluarkan napas di dalam air.
Rupanya ada trik supaya ikan mendekat dengan kita saat menyelam ternyata kita harus memberinya umpan. Tau gak kalian umpan apa yang di berikan para pemandu. Indomie yang di tambah dengan sedikit air. Saat menyelam Indomie yang udah di masukkan ke dalam plastik di pencet sedikit demi sedikit, sehingga isak pun mendekat di daerah kita menyelam.
Sayapun mencoba membuat beberapa gaya di dalam laut bersama teman-teman kami berempat mulai mendekat dan membuat sebuah lingkaran di dalam air. Sungguh indah bukan farmasi kami itu semua pemandu yang fotoin kami saat sedang menyelam.
Akhirnya saya mencoba menyelam tanpa oksigen didalam mulut. Udah lama juga saya tidak berenang lagi. Saya mau tes berenang tanpa oksigen dan kaca mata apakah saya sanggup atau tidak?. Saya bisa berenang tanpa oksigen tapi tidak bertahan lama. Karena gak tahan kalau berlama-lama nahan napas.
selesai berenang kamipun kembali lagi menyebrang meninggalkan pulau Rubiah. Dan kami akan mencari penginapan. Sungguh luar biasa menyelam bersama dengan ikan yang ada di pulau Rubiah. Saya pun ingin kembali lagi kesini untuk menyelam kembali. Yang paling lucu ikan tersebut tidak bisa kita tangkap.
Kamipun menemukan penginapan yang langsung menghadap kelautan. Jadi sungguh indah pemandangan saat dilihat terlihat laut lepas.
Sekian ceritaku menyelam bersama ikan di Pulau Rubiah, besok kita lanjut lagi bercerita tentang destinasi wisata yang ada di Sabang. Kalian yang penasaran gimana indahnya Pulau Sabang dapat langsung berkunjung ke Sabang.
By ..by...
Wassalam
@sriiza
Hello traveler! 👋🏼
Thanks for sharing your post in the TS Community. Here you are the feedback and evaluation results:
~ Join the X profile, Discord server + Telegram group and have a happy day.👍🏼
Curated by @bonaventure24
Thanks untuk verifikasi nya good job to you
TEAM 5
Terimakasih banyak @damithdaya telah memberi dukungan untuk postingan saya.
Destinasinya sangat menyenangkan Bu sri
Benar banget. Sungguh menyenangkan menghabiskan waktu berenang dengan ikan-ikan.