The Diary Game - 18 Mei 2024 | Mencari Umbi Janeng di Pasar Ulee Kareng

in Steem SEA2 months ago
Assalamualaikum...

Umbi Janeng.png
Edited by Canva

AKHIR pekan sejatinya ada banyak undangan acara per acara. Itu sebuah kondisi alamiah yang tak perlu disesali. Tapi, perkuatlah silaturrahmi. Itu yang harus menjadi 'menu' dalam kehidupan sosial kita. Sabtu kemarin, saya memulai dengan sejumlah rencana.

Selesai mengantar anak sekolah, saya pulang lagi. Kegiatan rutin seperti biasa. Baru pukul 11 siang saya balik lagi menjemput di bungsu pulang sekolah. Sebelum itu, saya masuk ke pasar Ulee Kareng yang hanya puluhan meter dari tempat parkir sekolah. Tujuan utamanya adalah mencari umbi janeng. Sudah cukup lama saya tidak melihat ubi hutan ini.

20240518_111750.jpg

Lalu saya pun berkelana lorong-lorang pasar. Bertemu Bang Bakhtiar, satu gampong yang berjualan ikan. Ia duduk termangu menunggu pembeli. Kebetulan saya juga tidak sedang mencari ikan asin. Saya juga sedang tidak mencari sayur mayur. Tidak juga membeli tempe dan tahu.

20240518_111759.jpg

Kembali ke tempat ini, saya kembali bertemu dengan Miwa Hasnah --- sebut saja namanya begitu---. Saya sudah sering bertemu dengan nyak-nyak ini. Ia penjual segala rempah-rempah yang tak lain bumbu dapur khas Aceh. Semua kebutuhan kecil ada di tempat ini.

Sebelum-sebelumnya, saya sengaja ke tempat ini untuk membeli sambai on peugaga selama bulan puasa. Tentu saja, wajahnya sudah sangat akrab. Hanya saja tidak berkenalan sehingga tahu namanya. Kali ini saya ke sini tidak mencari bumbu dapur.

Sekarang saya sedang mencari umbi janeng. Memang bukan boh janengnya yang saya cari. Tapi umbi janeng yang sudah diproses untuk penganan. Sejatinya janeng ini makanan pokok pada masa lalu. Saya berencana untuk menjadi penganan untuk sarapan pagi.

Di Aceh, boh Janeng sering digunakan sebagai bahan makanan pokok cadangan. Kala Aceh masih terjadi perang banyak masyarakat di pedesaan mengolah umbi janeng. Ini sangat lezat. Namun jika salah dalam cara mengolahnya, ini berakibat fatal, karena umbi janeng juga beracun.

Tumbuhan yang nama latinnya Dioscorea hispida merupakan tumbuhan yang berduri merambat dan memanjat, panjang mencapai 5–20 m. Arah rambatannya selalu berputar ke kiri (melawan arah jarum jam, jika dilihat dari atas). Kini tumbuhan ini juga sudah diolah menjadi produk berekonomis tinggi. source

Janeng yang tumbuhan liar yang tumbuh dibelantar Aceh. Tumbuhan rambat ini sering dipergunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti obat reumatik, menurunkan kadar kolestrol, serta lainnya.

20240518_111730.jpg

20240518_111640.jpg

Sayang sekali. Kali ini saya tidak beruntung. Buktinya, tidak ada pembaca janeng pada hari ini. "Biasanya di sana ada, coba lihat dulu," ujar Miwa kepada saya dalam bahasa Aceh seraya menunjukkan ke depan. Kata Miwa, _janeng_ biasa dijual per are.

Dia tidak tahu berapa harganya per kilogram. Karena tak ada yang saya cari, lalu kembali ke rumah seraya membawa pulang anak dari sekolah. Setelah istirahat sejenak dan menunaikan ibadah, akhirnya saya berangkat ke Gampong Neuheun Kuta Baro, Aceh Besar.

Ada acara Tasyakuran Aqiqah anak kolega. Namanya Afril Mauliza. Dia mantan Sekretaris Pemuda gampong kami yang menikah ke desa tersebut. Untuk memenuhi undang ini, saya berangkat ke sana seorang diri.

Matahari memang sedikit terik. Sekitaran 25 menit sudah tiba di lokasi. Di sana bertemu banyak orang kampung yang juga memenuhi undangan yang sama. Kami pun larut dalam bahasan banyak hal. Hingga tak terasa sudah pukul tiga sore. Baru kemudian saya pulang.

20240518_140624.jpg20240518_140620.jpg

Tiba di pusat pasar kecamatan yakni Kecamatan Kuta Baro, saya kembali masuk pasar mencari janeng. Setelah beberapa keudai saya tanya, hasilnya nihil. Akhirnya saya pulang penuh kecewa. Tidak mendapat apa yang saya cari. Saya pun tancap gas.

Begitu tiba di kawasan Cot Cut, saya kembali berhenti, kali ini masuk ke toko pertanian. Membeli biji kangkung dan peralatan pertanian serta obat pengusir hama buah-buah. Lama juga di sini, sebab saya bertanya banyak informasi tentang bahan-bahan pertanian. Khususnya untuk berkebun.

Setelah mendapat yang saya cari lalu pulang. Tiba di rumah, bersiap-siap menunaikan shalat ashar. Baru kemudian melanjutkan kegiatan rutin hingga gelap turun mengeliling kediaman kami. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

20/5/2024

Sort:  
 2 months ago 
Club75
DescriptionAction
Plagiarism-Free
Bot-Free
Verified User
Beneficiary Rewards
Support burnsteem25
Voting CSI15.2 ( 0.00 % self, 124 upvotes, 59 accounts, last 7d )

Terima kasih telah berbagi bersama di sini.

 2 months ago 

Thank you so much...

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 2 months ago 

Janeng memang enak bg, sejak ke dua orang tua saya sudah tiada saya tidak pernah lagi makan janeng, dulu kami mengolah sendiri yang di ambil di kebun belakang rumah, orang tua saya sangat telaten dalam bidang tersebut,bahkan orang tua saya memasak gula aren, dan membuat kolang Kaling

 2 months ago 

Terima kasih sudah singgah dan meninggalkan komentar baiknya di sini. Syukur sekali, saya sedang mencari pengolah janeng, dan berharap bisa melihat langsung prosesnya, hehe

 2 months ago 

Sama2, semoga bisa ketemu ya, kalau dulu keluarga saya memang selalu mengolah janeng untuk dimakan sekaligus untuk di jual ke pasar

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 56589.13
ETH 3005.25
USDT 1.00
SBD 2.16