Waktunya Panen Buah Langsat Di Kebun Paman

Salam semua steemians.......
Especially to gardeners Selamat siang dan apa kabar, di manapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja dan segala aktifitas berjalan lancar sesuai dengan harapan yang kita inginkan, semoga menyenangkan! Pada hari ini saya kembali beraktifitas di ladang pertanian saya tetapi ada cerita lain yang tidak bisa saya lewatkan saat saya berada di kebun paman, dan saat paman panen buah langsat di kebunnya hari ini.

Seperti yang sudah saya bagikan pada artikel sebelumnya, banyak hasil alam musiman yang bermanfaat tumbuh di tempat tinggal saya yang dapat mensejahterakan petani lokal. Pada cerita sebelumnya saya sudah berbagi salah satu tanaman rambutan yang berasal dari kebun paman yang sudah di penen, kini diantaranya juga tanaman yang tumbuh di kebun rambutan paman yang tiba masanya untuk bergiliran panen, kami mengatakan ini pohon langsat, antara nama lainnya juga saya temukan Legat, Kokosan, Pisitan, celoring tamanan yang berasal dari asia tenggara yang sudah hidup subur di desa saya (pulau sumatera - aceh utara).

Seperti janji saya di tempo hari kepada paman, hari ini saya harus pergi kekebun paman untuk memenuhi janjiku sekaligus membantu paman panen buah langsat karena paman saya seorang diri yang hidup mandiri tanpa anak dan istri, tinggal bersama orang tuanya sampai saat ini. Tentu, paman saya sudah tua, jadi tidak lagi minat untuk mencari pasangan. Ia itudch sehingga lebih santai hidup single berprofesi sebagai tukang kebun di dalam desa yang berbakat.

Di pagi hari saya pergi kerumah paman untuk menanyakan kepastian waktu pergi kekebun untuk melangsungkan panen buah langsat. saya datang sedikit siang hingga paman sudah pergi duluan, keberadaan kebun tidak begitu jauh dari rumah paman tinggal sehingga saya lansung melangkah ke kebun paman. Saya berjalan dan melihat bayangan dari jauh kejauhan hingga saya tiba di tujuan. Disana saya bertemu dengan nenek yang lagi membantu paman karena beliau pikir saya tidak bisa datang.

Dan saya melihat paman berada di atas pohon sedang memanen buah langsat dengan ketinggian 5-7 meter . Keterlambatan saya membuat paman saya harus berada di atas sana, paman saya sangat pandai memanjat walaupun sudah tua, namun saya harus membantu paman dari bawah karena nenek harus pulang kerumah.

Saya mengutip buah lepas jatuh sekitar pohonnya, saya lebih fokus untuk melihat ke dalam rumput dan semak-semak yang menutup karena buahnya sangat kecil yang membuat saya harus mengendalikan tujuan lebih cepat saya dan saya mengumpulkan ketempat yang sudah di tentukan, di atas tikar bawah pohon agar tidak terinjak. Buah langsat memang kecil, tidak salah ukuran buahnya 3-5cm sehingga penglihatan kita lebih terarah untuk mencari kejatuhan di dalam semak yang lepas dari cabang di paman.

Berada di hutan sungguh tenang, tetapi saya harus melawan suntikan dari gigitan nyamuk, hari ini nyamuk menyerang saya yang membuat saya harus memukul diri saya sendiri pada saat nyamuk menghisap energi saya, terkadang nyamuk kecil menjadi besar ditubuh saya tidak membuat saya sadar karena saya sibuk dengan tingkah saya untuk mengumpul buah langsat. Bahkan merasakan gatal setelah gigitanya.

Terdapat 10 pohon langsat yang tumbuh di kebun paman, salah satunya yang sedang panen ini. awalnya tanaman ini tumbuh secara liar sehingga paman tidak membuat tempat (ladang) khusus untuk melestarikan tanaman ini, tanpa perawatan tumbuhan ini hidup subur di kebun paman dan membesar bahkan sampai saat ini bisa melansungkan panen. Ya begitulah memiliki tanaman tua tidak kesulitan pada saat merawatnya. Namum mereka membutuhkan tempat atau udara yang luas untuk tumbuh subur.

Tahun ini panen buah langsat berkurang sehingga minat paman lebih memilih memanen sendiri.

Saya mendapatkan penglihatan yang sempurna untuk melihat satu genggaman karang buah langsat besar saat paman menurunkan wadah dari atas dengan menggunakan tali, saya mengeluarkan buah itu keluar secara perlahan supaya tangkai dan buah tidak lagi lepas karena karangnya yang sudah sangat indah yang dapat menjaga harga pasaran. Buah langsat hampir mirip dengan buah duku, namun buah langsat memiliki ukuran sedikit kecil dan warna kulitnya kuning bening berbintik-bintik yang berbeda dari buah duku.

Untuk isi dan belahan buah juga hampir sama, daging buah putih bening dengan rasa manis sedikit mengandung rasa asam, dan kulit buah lebih tebal dari buah duku, buahnya berbentuk seperti telur. Hal itu tidak mempengaruhi harga pasar, justru harga pasar meningkat saat musim buah langsat karena buah segar ini sangat di nanti oleh semua orang.

Untuk saat ini harga pasarannya 10000 per kilonya. Dan harga lebih tinggi 15000 perkilonya. Ini sangat menguntungkan karena perawatan tidak begitu sulit, hanya menunggu musim panen tiba, tetapi hama malam (kelelawar, Lhoeng, tupai) menjadi perusak untuk hasil panen sehingga paman sering bermalam di kebun yah! sekaligus untuk mengusir hama-hama itu sampai waktunya panen.

Panen buah langsat kali ini tidak begitu banyak karena pengaruh cuaca begitu ektrim. Kali ini paman saya dapat menikmati hasil panen 30 kilo per pohon namun biasanya paman saya memanen buah langsat 50 kilo lebih per pohonnya, ini jauh beda dari tahun sebelumnya. Meskipun begitu paman tetap semangat dalam menikmati panen, hal ini permasalahan peningkatan ekonomi yang lagi labil.

Kami keluar dari kebun setelah paman turun, saya membantu mengangkat berat keranjang buah sambil mengarah kerumah paman, di rumah saya mendapatkan penawaran buah langsat untuk saya bawa pulang, sebenarnya saya tidak ingin imbalan karena minat saya untuk membantu paman tetapi saya harus menerima imbalan karena paksaan paman. Saya senang dapat berbagi waktu di kebun paman, Semoga tahun depan paman saya dapat memanen buah langsat lebih dari hari ini.

Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel saya di kebun paman. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-

Salam @muksa